Jumat, 05 Juni 2009

Contoh Proposal PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA CEKER
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VI SDN Margadadi IV Kecamatan Indramayu)



A. Bidang Kajian
Judul diatas adalah bidang media pembelajaran dengan menggunakan alat peraga ceker untuk peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan bilangan bulat.
B. Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap paling sulit dipelajari, baik oleh siswa tingkat dasar, menengah maupun atas. Hal ini pada umumnya dirasakan oleh kelompok menengah dan kelompok bawah yang tingkat kecerdasan dan tingkat pemahaman terhadap suatu materi yang telah disampaikan oleh guru masih lambat dan respon yang kurang (Tarmilah, 2005 : 1).
Pada anak usia SD yang sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikir memerlukan stimulus untuk lebih memahami materi dalam mata pelajaran matematika agar lebih berpikir logis dan kreatif. Dengan mengajarkan matematika secara lebih kreatif diharapkan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika (Iman Arifin, 2008: 1).
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD), bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan yang harus dikuasai oleh siswa. Namun berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran di kelas, ternyata masih ada siswa yang belum mampu menyelesaikan operasi yang terkait pada pokok bahasan bilangan bulat. Adapun kesulitan-kesulitan sebagai berikut:
1. Siswa kurang memahami operasi hitung bilangan bulat campuran.
2. Siswa kurang memahami sifat-sifat pada operasi bilangan bulat.
Kesulitan-kesulitan yang ditemukan tidak lepas dari dua faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar. Ngalim Purwanto (2006 : 102-106), mengemukakan dua faktor yang mempengaruhi dalam belajar yaitu:
Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, yang terdiri dari :
- Faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan dan motivasi.
b. Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, yang terdiri dari :
- Faktor keluarga, faktor guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan motivasi sosial.
Diantara faktor-faktor tadi, faktor individual merupakan faktor yang sangat dominan dalam menunjang proses pembelajaran berlangsung. Sebab faktor kematangan, kecerdasan, latihan dan motivasi sangat menunjang dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait yaitu teman sejawat dan kepala sekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas di SDN Margadadi IV Indramayu dan pada siswa kelas VI yang menjadi tanggung jawab penulis.

C. Perumusan Masalah dan Pemecahannya
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.1.Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang diajarkan tanpa menggunakan alat peraga Ceker pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran di kelas VI SDN Negeri Margadadi IV?
1.2 Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga Ceker pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran di kelas VI SDN Negeri Margadadi IV?
1.3 Apakah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Ceker lebih efektif jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan alat peraga Ceker pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran di kelas VI SDN Negeri Margadadi IV?
2. Pemecahan Masalah
Media pembelajaran yang digunakan oleh penulis dalam meneliti Operasi Hitung Bilangan bulat adalah menggunakan alat peraga ceker. Diharapkan dengan penggunaan alat peraga, dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa psikolog yang mengatakan bahwa seseorang akan memperoleh pengertian yang lebih baik (lebih tertanam) dari sesuatu yang dilihat daripada sesuatu yang didengar atau dibaca.

D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan alat peraga Ceker pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran di kelas VI SDN Negeri Margadadi IV.
2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Ceker pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran di kelas VI SDN Negeri Margadadi IV.
3. Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga Ceker lebih efektif jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan alat peraga Ceker pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran di kelas VI SDN Negeri Margadadi IV.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam mempelajari matematika khususnya pada bilangan bulat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika.
Bagi guru
Menambah wawasan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan siswa pada pelajaran matematika khususnya pada bilangan bulat, serta mencari solusi dalam mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

3. Bagi sekolah
Dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan tenaga profesional guru yang selalu melakukan refleksi dalam setiap pembelajaran, tentunya akan meningkatkan prestasi sekolah sekaligus meningkatkan prestise sekolah.

F. Kajian Pustaka
1. Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu pengetahuan struktur dan hubungan-hubungannya, simbol-simbol diperlukan, matematika berkenaan dengan ide-ide abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif (Herman Hudoyo, 1988: 3). Dalam hal ini mengandung pengetian bahwa matematika dapat dipandang sebagai suatu ide yang dihasilkan oleh ahli-ahli matematika dan objek penalarannya dapat berupa benda-benda atau makhluk, atau dapat dibayangkan dalam alam pikiran manusia. Disamping itu pula bahwa matematika adalah pengetahuan tentang kuantitas ruang, salah satu dari sekian banyak cabang ilmu yang sistematis, terstruktur dan eksak.
Berdasarkan uraian di atas tentang pengertian matematika dapat disimpulkan bahwa matematika adalah merupakan kumpulan ide-ide yang bersifat abstrak, dengan struktur-struktur deduktif, mempunyai peran yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Alat Peraga Ceker
Dalam mempermudah pembelajaran operasi hitung bilangan bulat campuran, dapat digunakan alat peraga Ceker (Poker Chip). Pengertian Ceker menurut Sutawidjaja (yang dikutip Tono Susanto, 2003:20), “Ceker (Poker Chips) merupakan alat peraga yang dapat membantu siswa belajar tentang penjumlahan bilangan bulat”.Yang dimaksud dengan ceker pada penelitian ini adalah alat peraga berupa koin yang terdiri dari warna hitam dan putih atau warna apa saja yang akan dipilih. Sebelum memulai pelajaran diambil kesepakatan terlebih dahulu dengan para siswa, antara yang bernilai positif dan yang bernilai negatif. Jika sudah ada kesepakatan dengan para siswa maka misalnya yang berwarna hitam bernilai positif dan yang berwarna putih bernilai negatif.

Gambar Alat Peraga Ceker



Positif Negatif

Contoh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Ceker
a. 2 + (-3) = ….





Maka hasilnya adalah -1 atau 2 + (-3) = -1.
b. (-2) – (-3) =
Karena negatif dikali negatif hasilnya positif maka (-2) + 3 = …




Maka hasilnya adalah 1 atau -2 – (-3) = 1.
c. (-3) + 2) = …




Maka hasilnya adalah -1 atau -3 + 2 = -1.
G. Rencana dan Prosedur Penelitian
1. Subyek Penelitian : Kelas VI SD
Tempat : SDN Margadadi IV
Waktu : 12 minggu
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus direncanakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Operasi Hitung Bilangan Bulat yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa, serta untuk membandingkan keefektifan pengajaran matematika dengan menggunakan alat peraga dan tanpa menggunakan alat peraga.
Langkah-langkah penelitian dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi



Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi



Penjelasan diagram diatas adalah sebagai berikut:
Siklus I
1. Menanamkan konsep bilangan bulat.
2. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran tanpa menggunakan alat peraga ceker.
3. Siswa berlatih mengerjakan soal yang telah disediakan, dan guru melaksanakan penilaian.
4. Melakukan observasi dan wawancara terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
5. Melakukan analisis data berdasarkan hasil penilaian siswa, hasil observasi, wawancara, dan diskusi.
6. Mengadakan refleksi.
Siklus II
1. Setelah siklus I dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah menjelaskan langkah-langkah penggunaan alat peraga ceker dalam pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran.
2. Setelah dilakukan penjelasan mengenai penggunaan alat peraga ceker, siswa berlatih mengerjakan soal dan guru melakukan penilaian.
3. Melakukan observasi dan wawancara terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Melakukan analisis data berdasarkan hasil penilaian siswa, hasil observasi, wawancara, dan diskusi.
5. Mengadakan refleksi.

Jumat, 17 April 2009

Masih Punyakah Kita Rasa Malu?

Sesungguhnya seseorang apabila bertambah kuat rasa malunya maka ia akan melindungi kehormatannya, mengubur dalam-dalam kejelekannya, dan menyebarkan kebaikan-kebaikannya.Siapa yang hilang rasa malunya, pasti hilang pula kebahagiaannya. Siapa yang hilang kebahagiaannya, pasti akan hina dan dibenci oleh manusia, siapa yang dibenci manusia pasti ia akan disakiti, siapa yang disakiti pasti akan bersedih, siapa yang bersedih pasti memikirkannya, siapa yang pikirannya tertimpa ujian, maka sebagian besar ucapannya menjadi dosa baginya dan tidak mendatangkan pahala. Tidak ada obat bagi orang yang tidak memiliki rasa malu, tidak ada rasa malu bagi orang yang tidak memiliki sifat setia, dan tidak ada kesetiaan bagi orang yang tidak memiliki kawan. Siapa yang sedikit rasa malunya, ia akan berbuat sekehendaknya dan berucap apa saja yang disukainya. (Imam Ibnu Hibban Al-Busti rahimahullah, Assunnah edisi 12 th.XII)

Hendaklah kalian malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu. Barang siapa yang malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu, maka hendaklah ia menjaga kepala dan apa yang ada padanya, hendaklah ia menjaga perut dan apa yang dikandungnya, dan hendaklah ia selalu ingat kematian dan busuknya jasad. Barangsiapa yang menginginkan kehidupan akhirat hendaklah ia meninggalkan perhiasan dunia. Dan barangsiapa yang mengerjakan yang demikian, maka sungguh ia telah malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu (HR.at-Tirmidzi no. 2458)

Mudah-mudahan aku masih mempunyai rasa malu, agar aku bisa bedakan, mana yang diperbolehkan dan yang tidak. Ya Allah, ridhoilah keinginanku ini!

Jumat, 10 April 2009

Atraksi Lumba-Lumba


Gambar ini diambil ketika warga SDN Margadadi IV mengadakan rekreasi ke Gelanggang Samudra(GS). "Lihatlah kedua lumba-lumba itu!, hebat bukan?". Mereka begitu kompak masuk ke dalam lingkaran. Atraksi ini sangat menghibur semua penonton yang menyaksikan. Terdengar aplaus dan teriakan riuh rendah penonton setiap hewan air itu selesai melakukan atraksi. Seluruh mata terkesima dan takjub melihat kehebatan permainan hewan air yang ada di GS tersebut. Setiap kali aku melihat gambar ini, aku merasakan kekaguman yang luar biasa terhadap pelatih hewan air ini. Bagaimana tidak, hewan yang tidak bisa berbicara, mereka latih seakan mereka mengerti apa yang diucapkan oleh manusia. Pastinya, hal itu membutuhkan waktu yang lama dan ketlanenan serta kedisplinan yang tinggi untuk bisa merubah perilaku hewan air tersebut.
"Anak-anakku kelas VI, ibu ingin mengajak kalian untuk merenungi apa yang sudah kalian lihat di GS." Tidak ada yang tidak mungkin terjadi kalau kita mau berusaha. Hewan saja bisa pandai menirukan tingkah laku manusia, apalagi kita manusia yang diberi berbagai macam kelebihan oleh Allah. Atas kehendak Allah semuanya menjadi mungkin terjadi. Ibu yakin, kalian semua pasti akan menjadi orang yang sukses dimasa mendatang, dengan syarat kita harus mau berusaha dan bekerja keras. Suatu hari nanti, jika kalian sudah sukses, jangan lupakan Bu Wiwit yaa...!

Siswa SDN Margadadi IV

Aku, Suci dan Adam

Inilah Ketiga Anakku

Kamis, 26 Maret 2009

Aku dan Muridku

Aku adalah seorang guru di salah satu SD di kota Indramayu. Konon katanya SD tersebut adalah salah satu SD terfavorit, yang mana orang tua siswanya terdiri dari golongan orang menengah ke atas dalam tingkat status perekonomiannya.Tak terasa sudah hampir kurang 3 tahun, aku telah berada di SD tersebut. Sudah banyak suka dan duka yang kualami baik dengan rekan seprofesiku maupun dengan siswa-siswaku yang sangat aku sayangi.Dalam menghadapi siswaku, kuanggap mereka sebagai sahabat agar mereka lebih mudah menerima ilmu yang kuberikan. Setiap kali ada pertanyaan yang diajukan, kucoba untuk menjawab dengan bahasa yang membuat mereka mengerti dan kupancing mereka untuk lebih penasaran terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi.Kadang di antara mereka banyak yang curhat tentang permasalahan pribadi, aku layani mereka walau mungkin persepsi mereka berbeda dengan apa yang aku sampaikan. Sebagai contoh, pada suatu pagi ada siswa putri yang datang terlambat terlihat matanya yang sembab, tanda dia sedang berduka. Sewaktu istirahat kutanya apa yang sedang terjadi. Dia jawab, “Tadi pagi papa dan mamaku habis berantem”. Aku tertegun mendengar jawaban itu, ternyata permasalahan orang tua dapat mengakibatkan sesuatu yang dahsyat pada jiwa anak tersebut. Kuberi sedikit solusi agar anak itu terhibur dan bisa melupakan permasalahannya. Aku tak tahu apakah dia bisa menerima saranku atau tidak karena seminggu kemudian matanya masih terlihat basah oleh air mata yang jatuh dipipinya. Cieee…. Siapa ya anak tersebut? R A H A S I A