Kamis, 26 Maret 2009

Aku dan Muridku

Aku adalah seorang guru di salah satu SD di kota Indramayu. Konon katanya SD tersebut adalah salah satu SD terfavorit, yang mana orang tua siswanya terdiri dari golongan orang menengah ke atas dalam tingkat status perekonomiannya.Tak terasa sudah hampir kurang 3 tahun, aku telah berada di SD tersebut. Sudah banyak suka dan duka yang kualami baik dengan rekan seprofesiku maupun dengan siswa-siswaku yang sangat aku sayangi.Dalam menghadapi siswaku, kuanggap mereka sebagai sahabat agar mereka lebih mudah menerima ilmu yang kuberikan. Setiap kali ada pertanyaan yang diajukan, kucoba untuk menjawab dengan bahasa yang membuat mereka mengerti dan kupancing mereka untuk lebih penasaran terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi.Kadang di antara mereka banyak yang curhat tentang permasalahan pribadi, aku layani mereka walau mungkin persepsi mereka berbeda dengan apa yang aku sampaikan. Sebagai contoh, pada suatu pagi ada siswa putri yang datang terlambat terlihat matanya yang sembab, tanda dia sedang berduka. Sewaktu istirahat kutanya apa yang sedang terjadi. Dia jawab, “Tadi pagi papa dan mamaku habis berantem”. Aku tertegun mendengar jawaban itu, ternyata permasalahan orang tua dapat mengakibatkan sesuatu yang dahsyat pada jiwa anak tersebut. Kuberi sedikit solusi agar anak itu terhibur dan bisa melupakan permasalahannya. Aku tak tahu apakah dia bisa menerima saranku atau tidak karena seminggu kemudian matanya masih terlihat basah oleh air mata yang jatuh dipipinya. Cieee…. Siapa ya anak tersebut? R A H A S I A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar